Welcome

Selamat datang, Silahkan tinggalkan Komentar jika selesai membaca

George Downing

Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat.

William Feather

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu.

Marcus Aurelius

Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu.

Ernest Newman

Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi.

PROYEK PERUMAHAN YANG DI SESUAIKAN DENGAN DANA KONSUMEN, Daerah bandar Setia, Tembung Call 08126404069-061779269 E-mail : Yazicas02@gmail.com

Jumat, 15 April 2011

Bom Cirebon Adalah Tantangan Untuk Berperang

VIVAnews - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid, meminta Presiden mengerahkan kekuatan penuh guna membekuk otak dan jaringan di belakang pelaku bom bunuh diri di Cirebon. Bom itu meledak pukul 12.35 WIB, siang ini, tepat saat Salat Jumat. Meledak di dalam Masjid di Mapolresta yang terletak di jantung kota Cirebon.
Nurson menilai bahwa target bom ini adalah negara. "Kantor kepolisian merupakan simbol dan sendi keamanan negara," kata Nusron, kepada VIVAnews.com, Jumat 15 April 2011. Jadi yang diserang adalah sendi negara yang berurusan langsung dengan keamanan negara dan warga.
Bom di Cirebon itu melukai 28 orang. Para korban luka itu sudah teridentifikasi, termasuk Kapolres Cirebon, Ajun Komisari Besar Polisi (AKBP) Herukoco. Pelaku bom bunuh diri itu diduga tewas di dalam Masjid.
Nusron Wahid mempertanyakan kesiapan aparat kepolisian menjaga diri dan menjamin keamanan warganya. Karena yang diserang merupakan kantor kepolisian. "Jika kantor polisi saja bisa diserang, bagaimana menjamin keamanan di tempat-tempat umum lain. Ini jelas-jelas menantang untuk perang," ujarnya tegas.
Menurut Nusron, aksi bom bunuh diri itu merupakan tindakan keji dan pengecut. Terutama aktor perancangnya. Tindakan ini, katanya, tidak mungkin dilakukan orang biasa. "Ini pasti teroris yang terlatih yang melakukan. Negara harus tegas dan sigap turun tangan," tegasnya.
 
sumber:yahoonews

VIDEO: Suasana Setelah Ledakan Bom Cirebon

  • Foto korban tewas yang diduga pelaku bom di CirebonPerbesar FotoFoto korban tewas yang diduga pelaku bom di Cirebon
VIVAnews - Sebuah bom meledak di Masjid At Taqwa, yang terletak di dalam Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat. Satu orang tewas dan 28 luka-luka, termasuk Kapolres Cirebon, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Herukoco. Bom itu meledak di tengah salat Jumat.
Dari rekaman gambar yang diambil kameraman TvOne, terlihat korban tewas masih tergeletak di karpet Masjid yang berwarna merah. Poisisnya d saf kedua. Video itu bisa Anda nonton di tautan ini.
Polisi menduga, pelaku ikut dalam barisan salat pada saf kedua, dengan target untuk melukai Kapolres Cirebon AKBP Herukoco. Masjid itu sendiri terletak sekitar 50 meter dari Gedung Utama Mapolresta Cirebon. "Masjid itu memang tempat salat Jumat polisi di sana," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bahrul Alam di Mabes Polri, 15 April 2011. Sesaat setelah kejadian, warga pun berkerumun di luar Mapolresta Cirebon. Kerumunan warga ini menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi.
 
 
Sumber:Vivanews

Revisi Kontrak Koalisi Juga Bahas Reshuffle

VIVAnews - Rancangan revisi kontrak koalisi ternyata mengatur soal reshuffle kabinet. Anggota koalisi memiliki hak menyampaikan pandangan atau usulan terkait upaya perombakan kabinet yang dilakukan Presiden.
"Partai-partai akan diminta pendapatnya, sebelum melakukan perubahan-perubahan itu," kata Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Partai Persatuan Pembangunan, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis 14 April 2011. "Artinya Presiden memposisikan anggota koalisi dalam posisi yang terhormat karena pada prinsipnya itu hak prerogatif Presiden, tapi Presiden terlebih dulu mendengar pendapat masing-masing partai mengenai perubahan," kata Lukman.Menurut Lukman, klausul baru ini menunjukkan kebesaran jiwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. PPP juga melihat, SBY ingin melihatkan kebersamaan dengan partai-partai pendukungnya. "Meski pun itu merupakan hak prerogatifnya, tapi ketika beliau akan mengeksekusi apakah itu mengubah, menambah atau mengurangi jumlah menteri, terlebih dulu mendengar usulan, pandangan dari partai politik," kata Lukman. "Jadi, ini prinsip asas musyawarah yang ingin diterapkan Pak SBY bersama mitra koalisi."Dan Lukman pun tidak melihat ini upaya SBY mencegah mitra koalisi berdinamika. Pun ini bukan pertanda Pemerintahan SBY yang lemah. "Tanpa konsultasi pun sebenarnya itu sudah kuat. Saya sama sekali tidak melihat ini ketakutan SBY. Dalam presidensial, Presiden itu kuat tak bisa dijatuhkan jika sama sekali tak melanggar hukum," kata Lukman. "Itu lemah, kalau pertimbangan atau usulan partai itu bersifat mengikat. Ini kan tidak mengikat."Draf Revisi ini sendiri sudah diparaf oleh PPP. Selanjutnya, penandatanganan akan dilakukan bersama-sama oleh keenam partai koalisi bersama Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono.Saat ini tinggal Partai Keadilan Sejahtera yang belum memaraf draf ini. PKS sendiri, seperti disampaikan anggota Majelis Syuro, Tifatul Sembiring, sudah memberi catatan-catatan atas draf itu.
 
sumber: Vivanews, Yahoonews

Pembelian Saham Newmont Sesuai Kontrak Karya

JAKARTA - Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Hadiyanto mengungkapkan pembelian saham atau kewajiban divestasi yang dilakukan pemerintah terhadap PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sudah sesuai kontrak karya.

"Ini kan pembelian saham atau kewajiban divestasi menurut kontrak karya, memang peminatnya banyak dan pemerintah ingin memastikan bahwa transaksi ini baik," ujar Hadiyanto di lingkungan Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (15/4/2011).

Dia menjelaskan, pemerintah pusat tidak menggunakan dana APBN untuk divestasi Newmont. Adapun dana tersebut berasal dari dana Pusat Investasi Pemerintah (PIP). "Dananya dari PIP," tegasnya.

Hadiyanto melanjutkan, tidak ada niatan buruk pemerintah untuk investasi Newmont ini, karenannya dia menyayangkan sikap pemerintah daerah yang tidak koorporatif menanggapinya.

"Pemerintah pusat masuk ke Newmont ini juga didorong oleh keinginan membangun governance, mengawasi lebih baik lagi pelaksanaan pengusahaan mineral di Indonesia," tuturnya.

Lebih jauh, PIP secara institusi, kelembagaan, dan mandate, sudah tidak memerlukan penekanan apa-apa lagi, karena investasi ini baik dari aspek idenya sudah benar. "Tinggal Newmont lihatnya bagaimana," jelas Hadiyanto.

Namun demikian, diakuinya, sampai saat ini divestasi di Newmont masih mengalami kendala-kendala teknis. Akan tetapi ketika ditanyakan apakah kendala ini karena ngototnya pemda mendapatkan sisa saham ini dirinya enggan berkomentar lebih jauh. "Oh ndak-ndak, bukan-bukan (masalah ngotot) itu," pungkasnya. (ade)

Sumber: OkeZone

Pasokan Gas Ingin Terpenuhi, Harus Cepat Impor

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat menyatakan jika ingin pasokan gas untuk industri cepat terpenuhi, maka harus dengan cara mengimpor.

Hal ini disampaikannya, seusai acara Breakfast Meeting Kepastian Pasokan Gas Bumi, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (15/4/2011).

"Rata-rata suplai gas untuk industri hanya terpenuhi sebanyak 50 persen saja. Sehingga, hasil dari produksi industri hanya 60 persen. Nah, jadi dua tahun lagi baru bisa terpenuhi. Saya pikir, kalau mau cepat ya harus impor gas. Itu pendapat saya," katanya.

Di sisi lain, kendala infrastuktur untuk pasokan gas selama ini hanya sebatas wacana yang berkepanjangan. Di mana realisasinya baru bisa dilakukan saat ini. Contohnya, terminal gas di Muara Karang yang fungsinya untuk melengkapi infrastruktur tersebut.

"Masalah infrastruktur seharusnya bisa ditanggulangi sejak dua tahun yang lalu. Di mana seharusnya semua suplai ke dareah bisa dilakukan. Tapi selama ini kita hanya wacana saja jadi realisasinya baru bia dilakukn sekrang. Pertamina floating di Muara Karang itu dalam rangka melengkapi infrastruktur," jelasnya.

Di samping itu, pemerintah akan terus mendukung upaya-upaya untuk menambah pasokan gas dalam negeri. "Ada dua pengusaha nasional yang minta impor gas untuk kepentingan industri dalam negeri. Apapun yang akan menambah suplai gas akan kita bantu itu untuk Sumatera dan Jawa," pungkasnya.(ade)

Sumber: OkeZone Dan YahooNews

Korea Minati Bangun Ruas Binjai-Medan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Perusahaan asal Korea Selatan, Korea Rail Road Institute, menyatakan minatnya dengan proyek pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara, ruas tol Binjai-Medan.
Advisor Korea Rail Road Institute, Park Sung-Chur, mengatakan ruas tol Binjai-Medan sepanjang 16 kilometer itu menarik perhatian perusahaannya. "Karena nantinya kami akan banyak berinvestasi di sana," ujar dia usai acara Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition 2011 di Jakarta, Jumat (15/4).
Menurut dia, untuk proyek tersebut, perusahaan baru akan memulai melakukan studi kelayakan (feasibility study) pada Mei mendatang. "Butuh waktu 3-6 bulan untuk menyelesaikan studi," jelasnya.
Jika hasil studi bagus, dia mengatakan, perusahaan mungkin saja langsung berinvestasi di proyek ruas tol tersebut. "Kalau bagus, kenapa tidak kami masuk di sana," katanya.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara Jonner Napitupulu mengatakan, ruas tol yang memiliki nilai investasi Rp 1,2 triliun itu sebetulnya proyek lama yang kemudian dijual kembali. "Pada 2004 sudah coba kami tawarkan, tetapi investor kurang melirik," ujar dia.
Ruas tol tersebut kurang menarik, menurutnya, karena investor harus membebaskan lahan sendiri. "Namun, dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010, sekarang investor mulai melirik ruas tol tersebut," katanya.
SUTJI DECILYA

sumber: Tempointeraktif
 dan yahoonews

Nah...Ikut Gaya Cina atau Baratkah Model Pengasuhan Anda?

REPUBLIKA.CO.ID, Anda pernah membaca buku Battle Hymn of the Tiger Mother? Karya Amy Chua ini merupakan best seller tengah yang menjadi perbincangan warga dunia. Dalam memoarnya, ibu dari Sophia (18 tahun) dan Louisa (14 tahun) itu menceritakan kesuksesan serta kesalahan yang dibuatnya dalam mengasuh anak dengan gaya tradisional Cina. Orang tua Cina memang terkenal otoriter. Kedisiplinan dan kerja keras demi menggapai sukses mereka pertahankan di manapun berada. “Ini menjadi nilai yang diakui bersama oleh warga Cina,” jelas sosiolog Erna Karim.
Di satu sisi, Amy mendapat acungan jempol atas hasil pengasuhannya. Di usia 14 tahun, jemari si sulung, Sophia, lincah menari-nari di atas tuts piano di Carnegie Hall. Sedangkan, adiknya, Louisa memainkan biola tanpa sedikitpun nada sumbang. Seolah memenuhi tuntutan sang bunda, keduanya juga tampil sebagai jagoan akademik.
Kenyataan itu membuat banyak orang—terutama di Amerika—terusik. Standar kesuksesan anak Amy seolah menjadikan mereka sebagai orang tua yang gagal. Di samping itu, mereka menganggap profesor hukum dari Yale University kejam terhadap anak. Sebab, ibu yang menikah dengan pria Yahudi itu mengekang kedua putrinya dari kehidupan sosial. Mereka tak memiliki pengalaman menginap di rumah teman, pergi pesta, atau ikut pementasan drama.
Amy menuntut Sophia dan Louisa meraih nilai sempurna di semua mata pelajaran, kecuali olah raga dan drama. Masing-masing juga harus rutin berlatih alat musik yang dipilihkan sang bunda. Sebegitu kerasnya terhadap anak, Amy bahkan tidak mengizinkan Louisa istirahat sejenak untuk sekadar ke kamar kecil sampai gesekan biolanya merdu memainkan lagu Little White Donkey.
 Erna mengatakan orang Cina memiliki alasan kuat ketika memberlakukan gaya pengasuhan otoriter pada anaknya. Kedisiplinan dan kegigihan adalah sikap yang mereka perlukan untuk dapat bertahan hidup. “Anak-anak Cina juga terbiasa tidak tergantung pada orang lain dan selalu berusaha meningkatkan kompetensi diri.”
Anak-anak Cina juga sejak kecil telah diperkenalkan pada falsafah hidup. Mereka akan berusaha untuk tidak mempermalukan keluarga. “Dengan didikan seperti itu, generasi muda Cina memang banyak yang sukses namun emosinya datar,” komentar psikolog A Kasandra Putranto.
Sementara itu, gaya pengasuhan ala Amerika juga ada plus-minusnya. Orang Amerika lebih permisif dan sangat memperhatikan faktor psikologis anak. “Pola asuh seperti itu memang membuat anak dapat menjalani hidup sesuai pilihannya namun mengkondisikan mereka menjadi anak yang besar kepala dan seenaknya,” cetus Kasandra yang menjabat sebagai wakil ketua Himpunan Psikologi Indonesia wilayah DKI Jakarta.
Bagaimana dengan Indonesia? Kasandra menyimpulkan orang tua Indonesia berada di antara dua kutub gaya pengasuhan Cina dan Amerika. “Lantaran tiap pola asuh memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri, kita tidak bisa mengatakan mana yang terbaik.”
Sementara itu, Erna memperhatikan masyarakat Indonesia sangat plural. Ragam etnik dan agama mempengaruhi nilai-nilai yang dipergunakan orang tua dalam mendidik anaknya. “Lantas, pola pengasuhan di desa juga berbeda dengan di perkotaan.”
Masyarakat desa, lanjut Erna, lebih permisif. Orang tua cenderung membiarkan anaknya berkembang tanpa pendampingan yang sesuai dengan tuntutan zaman. “Perhatian mereka terkuras untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi.”
Lalu, di perkotaan, orang tua tampak lebih akomodatif. Kebanyakan dari mereka mencoba menyediakan sarana yang memenuhi nilai-nilai moderenisasi. “Fokus mereka pada prestasi akademik dan persaingan masa depan,” papar Erna.
Itu sebabnya, orang tua perkotaan sibuk memasukkan anaknya ke berbagai kursus. Terutama, komputer dan bahasa Inggris. “Lalu, kebutuhan otak kanan yang mencakup bidang kesenian juga diakomodasi,” jelas Erna.

Bahan renungan Untuk mengantarkan anaknya pada keberhasilan, Amy menentukan kegiatan anaknya. Ia berpendapat hingga berusia pra remaja, anak belum dapat secara objektif menilai. Otomatis, mereka harus mengikuti pilihan orang tua.
Terlepas dari kesuksesannya dalam membesarkan anak, Amy mengaku membuat sejumlah kesalahan sepanjang perjalanan. Ia gampang naik darah, kasar dalam perkataan, dan kurang memberikan keleluasaan memilih pada putrinya. Ia juga tak segan memberi hukuman.
Amy memang mengkritik pola asuh Barat yang cenderung lunak pada anak. Ketika anak kehilangan semangat belajar biola, orang tua Barat dengan cepat menawarkan alternatif alat musik lain yang lebih mudah dikuasai. Sebaliknya, Amy justru memberi dukungan agar putrinya makin giat berlatih supaya mahir.
Tidak semua anak Cina sukses diasuh dengan gaya otoriter. Beberapa anak klien keturunan Cina di biro Psychological Practice pimpinan Kasandra tertekan dengan pola asuh seperti itu. “Mereka memilih kabur dari rumah karena tidak tahan dengan kerasnya didikan orangtua.”
Akankah pencapaian Amy dijadikan barometer oleh sejumlah orang tua? Sosiolog Erna Karim mengatakan pengekor Amy adalah mereka yang tidak mampu mengonstruksi sendiri cara mendisiplinkan anak. “Orang yang terus mengikuti perkembangan zaman namun tak tahu cara pengasuhan lebih terpengaruh dengan buku-buku seperti Tiger Mom ini,” ungkap Erna.

Tantangan Masa Kini
Anak-anak Indonesia masa kini tumbuh dalam fasilitas yang nyaris serba ada. Dengan dukungan ekonomi keluarga yang lebih mapan, mereka mudah mengeksplorasi segala hal. “Dibandingkan dengan lima tahun lalu pun kondisinya sudah berbeda sekali,” ungkap guru Bimbingan Konseling SMP Labschool Kebayoran, Sinthya Bintarti.
Sementara itu, diperkenalkan oleh tayangan TV dan orang dewasa di lingkungan sekitarnya, anak-anak juga mengenal percintaan di usia yang sangat dini. Anak TK bahkan sudah dapat menyatakan kesukaannya pada lawan jenis. “Tentunya dengan presepsi sesuai usianya,” ujar Sinthya.
Dukungan fasilitas serta kondisi lingkungan seperti itu mendatangkan masalah tersendiri bagi anak. Kedekatan mereka dengan gadget dan akses internet membuat mereka teramat tergantung dengan teknologi. “Belum saatnya mereka terlalu mengandalkan gadget,” cetus Sinthya.
Pada usia sekolah, lanjut Sinthya, semestinya anak mencari informasi dari buku bacaan. Mereka harusnya membaca langsung dari sumber primer. Sedangkan, Wikipedia sebetulnya berisi keterangan dari sumber sekunder. ”Kebiasaan mengakses Wiki menurunkan minat baca mereka terhadap buku teks.”
Lantas, anak-anak sekarang juga berani memasuki dunia pergaulan di dunia maya. Padahal, mereka belum sepenuhnya bisa memilah. “Ada bahaya yang mungkin timbul dari pertemanan dengan orang asing di social media,” kata Sinthya.
Selain itu, anak juga terlampau sering terpapar dengan tontonan tidak sehat, seperti sinetron. Tayangan tersebut membuat mereka mudah berkata kasar. “Mereka menganggap berkata kasar merupakan bagian yang biasa dalam pergaulan,” ucap Sinthya.
Di lain sisi, ada komunikasi yang terputus antara orang tua dan anak. Sering kali, ekspektasi anak terhadap orang tuanya gagal tersampaikan secara utuh. “Anak belum selesai mengutarakan harapannya, ayah ibunya sudah keburu memotong,” kata Sinthya.
Ketika nilai ulangan jelek, misalnya, orang tua tidak mendengar sampai tuntas penyebab versi anak. Padahal, anak membutuhkan dukungan ayah bundanya. “Cobalah untuk menurunkan diri sedikit agar bisa merasakan masalah yang dialami anak,” saran Sinthya.
(Reiny Dwinanda, wartawan Republika)

sumber:Yahoo news dan republika

Gatal Kena Ulat Bulu, Ini Tips dari Menkes

VIVAnews - Ulat bulu telah mewabah di Indonesia. Binatang itu telah menyerang belasan ribu pohon di Jawa Timur, Bali, NTB, Jakarta dan terakhir di Yogyakarta.
Sudah banyak yang jadi korban. Jangankan menyentuh badannya, bulu-bulu halus yang rontok dari tubuh ulat bulu itu bisa membuat kulit gatal, bengkak, dan menghitam. Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih memberikan cara agar warga tak menderita gara-gara ulat bulu. "Jika terkena, cepat dihilangkan bulunya dengan dicuci, kemudian kalau gatalnya tidak hilang bisa berobat ke puskesmas tidak perlu bayar," kata dia di rumah duka Rosihan Anwar, Kamis 14 April 2011.Menurutnya, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan mengenai bahaya besar dari wabah ulat bulu tersebut, "Hanya gatal ringan mudah-mudahan tidak ada gangguan lebih dari itu," tambah dia. Meski menyebar di banyak wilayah, menurut Menkes, wabah ulat bulu belum bisa dikatakan bencana nasional. Pasalnya, pemerintah kota setempat masih bisa menanggulangi penyebaran ulat bulu."Belum, karena kalau dibilang bencana nasional masalahnya pertanian, kalau di kesehatannya belum terlalu mengganggu walaupun gatal-gatal lumayan nggak enak juga ya tapi sementara ini masih bisa diatasi," ujar Bu Menkes. Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi mengatakan ulat telah menyerang 2,5 persen dari populasi pohon di Indonesia. "14.500 pohon dari 1,8 Juta pohon sudah diterkena ulat bulu," kata dia usai mengisi kuliah umum di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Kamis 14 April.Bayu mengakui, meski merebaknya ulat bulu adalah siklus yang sudah terjadi, apa yang terjadi baru-baru ini memang luar biasa. Ini disebabkan dampak perubahan iklim di tahun 2010.

sumber: Viva.News

Kamis, 07 April 2011

Briptu Norman Beraksi di Mabes Polri

VIVAnews - Personel Brimob yang tenar dalam video 'Polisi Gorontalo Menggila', Briptu Norman Kamaru mendatangi Markas Besar Polri. Norman pun beraksi di gedung Divisi Humas Polri, dengan lagu andalannya 'Chaiyya-chaiyya'.



Pantauan VIVAnews.com, Norman Kamaru tiba di Gedung Divisi Humas Markas Besar Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat 8 April 2011.

Norman tampak mengenakan seragam dinas Brimob hitam-hitam. Kedatangan Norman mengundang perhatian sejumlah wartawan yang berada di Mabes Polri. Setelah sedikit wawancara, Norman berkenan beraksi di hadapan wartawan. Tetapi dengan lagu andalannya, Chaiyya-chaiyya.

Dengan gaya, lirik, dan mimik yang sangat Bollywood, aksi Norman memukau. Tepuk tangan dan applause diberikan atas aksi Norman di Markas Besar Polri. Dia hanya mengucapkan, "Thank you."

Norman pun kembali menceritakan mengapa dirinya beraksi dalam video itu. Awalnya, rekan kerjanya hari itu sedang muram karena ada masalah rumah tangga. Norman berinisiatif untuk menghibur temannya itu.

"Teman saya itu tidak mau ngomong apa-apa. Saya inisiatif buat video itu untuk menghibur dia. Tapi saya tidak tahu siapa yang masukin ke Youtube," kata Norman.

Kedatangan Norman ke Jakarta bukan dipanggil Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo. Norman datang ke Jakarta atas undangan acara Bukan Empat Mata dengan presenter Tukul Arwana. Mumpung di Jakarta, Norman bersilaturahmi dengan petinggi-petinggi Polri di Markas Besar Polri. (umi)
• VIVAnews

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites